Dugaan Perbudakan dan Pengakuan Penghuni Kerangkeng Rumah Bupati Langkat
Kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin ditemukan di belakang rumahnya.
Kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat. (Foto: ok. tangkapan layar)
Agen Idn Sports - Polisi mendalami kasus kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin. Dugaan perbudakan mulai diusut.
Berdasarkan penelusuran polisi, kerangkeng manusia ini dinyatakan ilegal. Kerangkeng itu diketahui sudah dibangun sejak tahun 2012.
"Tidak berizin, tidak terdaftar sesuai dengan undang-undang," Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan di Slot pulsa tanpa potongan Mabes Polri, Jakarta, Selasa (25/1).
Polisi juga mengungkap temuan sementara dari kasus kerangkeng manusia ini. Termasuk mengusut dugaan perbudakan. Berikut selengkapnya.
Polisi Usut Dugaan Perbudakan-TPPO
Agen Idn Sports Polisi kini sedang mengusut dugaan adanya praktik perbudakan dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dalam kasus kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat. Ramadhan mengatakan para warga binaan itu dipekerjakan dengan tujuan diberikan pembekalan keterampilan.
"Ini dalam proses, karena kita melihat sudah dijelaskan dengan kesadaran diri orang tua mengantar dan menyerahkan kemudian dengan pernyataan. Tetapi apa itu kita nanti lihat, kita akan dalami apa prosesnya," kata Ramadhan.
Hingga kini, Ramadhan belum dapat menjelaskan secara detail adanya dugaan perbudakan dan TPPO dalam kasus tersebut. Dia menyebut pekerjaan yang dikerjakan para penghuni kerangkeng diberikan oleh pihak yang disebut pembina Slot pulsa tanpa potongan.
"Tentu itu semua merupakan alasan dari pengelola, nanti kita lihat bagaimana proses penyelidikan akan kita sampaikan," ucap Ramadhan.
Polisi Agen Idn Sports telah memeriksa 11 orang. Mereka terdiri atas warga binaan hingga jajaran pejabat pemerintahan setempat seperti Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Langkat.
Ramadhan menuturkan ada 48 warga penghuni kerangkeng manusia yang dipekerjakan sebagai buruh pabrik. Polisi menyebut mereka dipekerjakan tapi tidak diberi upah.
"Sebagian dipekerjakan di pabrik kelapa sawit milik Bupati Langkat. Mereka tidak diberi upah seperti pekerja," kata Ramadhan.
Pengakuan Para Penghuni
Fredi Jonathan sempat menghuni kerangkeng Rumah Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin. Fredi mengaku makin gemuk selama berada di lokasi Slot pulsa tanpa potongan itu.
"Kalau menurut aku nyaman aku di situ, Bang, karena makin sehat aku, Bang, kuakui. Sehat, gemuk. Itu yang kualami," kata Fredi setelah dibawa dari kerangkeng ke Kantor Camat Kuala, Langkat, Selasa (25/1)
Fredi mengatakan dirinya hidup lebih teratur selama di dalam kerangkeng. Dia mengaku hanya bertugas bersih-bersih saat berada di dalam kerangkeng.
"Karena dulu pertama masuk aku kan kurus, nggak teratur lah aku bilang bang. Semenjak aku di dalam itu kan, kita di situ dididik teratur, olahraga tiap pagi, aktivitas pun kita setiap pagi bersih-bersih kan di pinggir kolam itu saya nyapu-nyapu," ujarnya.
Fredi mengaku dibatasi untuk ketemu keluarga.Slot pulsa tanpa potongan Fredi mengatakan untuk bertemu keluarga harus disetujui pihak yang disebut pembina lokasi itu.
Selain dibatasi ketemu keluarga,Agen Idn Sports Fredi mengatakan tidak diizinkan memiliki alat komunikasi.
"Komunikasi nggak boleh, ada waktu tertentu," ujarnya.
Mantan penghuni lainnya Agen Idn Sports Jefri Sembiring mengaku sebagai pecandu narkoba. Dia mengatakan dirinya makin sehat selama berada di dalam kerangkeng.
"Iya (diserahkan ke kerangkeng karena pecandu). Satu kerangkeng 14 orang, pecandu semua. Empat bulan (di dalam kerangkeng), sehat, makin gemuk," ujar Jefri.
Jefri mengatakan selama di kerangkeng dia lebih aktif berolahraga. Dia mengatakan tidak pernah dianiaya selama berada di dalam kerangkeng.
"Saya lihat enggak pernah (ada yang disiksa)," jelas Jefri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar